Jumat, 11 April 2014

I hope you read it

"Kids, Today we are going to celebrate International Book Day, we'll visit our friends in one of preschool near with Gajah Wong River, i knew you already have the book with you. The books are for donation, remember once you give them, you may not take it back, Okay?''.

Pagi itu adalah acara charity untuk anak-anak kurang mampu, kami guru ingin mengajarkan pada mereka arti memberi. Kami mengunjungi anak-anak yang belajar di bantaran sungai gajah wong dan mendonasikan buku untuk anak tersebut. Ada salah satu murid yang di awal perjalanan menggenggam erat bukunya. Dalam perjalanan di Bus saya tegur "what happen with you? i am not going to steal your book, honey" kataku dengan canda, "it's my favorite one". aahh ini dia satu anak ini seakan tak rela memberikan bukunya.
Tiba saatnya acara donasi, anak ini tetap menggenggam erat bukunya, karena partner saya tak berhasil membujuknya, Maka akhirnya mereka mengerahkannya padaku. Anak itu mulai berkaca matanya dan benar-benar memegang bukunya sangat erat. dan inilah kata yang saya ucapkan padanya, "Honey, listen and look into my eyes, it's hard, right?, I know very well what you are feeling right now. Bersabar ya nak, kita punya banyak maka Tuhan minta kita untuk berbagi, Nanti Tuhan kasih hadiah buku yang lebih baik, okay?" kemudian saya peluk anak itu erat, saya tuntun anak itu menyerahkan sendiri buku kesayangan. Meski dalam keadaan menangis dia berusaha memberikan buku kesayangannya itu. 
Nak, tahukah bahwa gurumu ini juga sedang belajar memberi, sangat berat bukan memberikan apa yang sangat kita sayangi. Mungkin bagi murid saya buku itu yang mengantarkannya setiap malam untuk tidur, buku itu adalah imajinasinya dari sekian buku yang dia punya, Inilah makna memberi, merelakan sekaligus mengorbankan. Mungkin Imanku begitu tipis, masih setara dengan anak yang mainan atau buku kesayangannya diambil. Menangis lalu marah kenapa kita harus memberi apa yang sangat kita sayangi dan kita jaga dengan baik. Tapi itulah hidup, bagian dari hidup. Sangat berat bukan belajar ikhlas, sepanjang perjalanan pulang anak tersebut masih mengigau dalam tidurnya "bukuku...". 
itulah perasaanku.. Tapi mari kita alihkan pembicaraan agar kita tak mengungkit kembali apa yang sudah kita beri kepada orang lain, seperti aku yag selalu mengalihkan pembicaraan ketika anak itu teringat kembali akan bukunya. 
bisikku saat anak itu tertidur "Honey, let's learn together, okay". 

but for me this is the meaning of giving, "I learn to give not because i have much, but i know how it feels when we have nothing"

I hope you read it, i am still learning. i am not Ibrahim, not as strong as him, who sacrificed his son. But i learn to be at least much stronger than last days, this is my process of  learning.

0 komentar: