Rabu, 11 Februari 2009

makna hitam-putih di kampus


wew! euforia hitam putih semester ini mulae nampak di kampus, sragam yang mirip pelayan restoran atau sragam sinoman penganten, hehehehe. bagiku sragam hitam-putih itu ada maknanya, karna dipakainya kalo ada acara2 yang sifatnya resmi dan lumayan berpengaruh untuk kelangsungan akademik kita. kok bisa gitu???? ya iya lah, dari awal menginjakkan kaki di kampus sragam yang kita pake apa? hitam putih juga.. dilanjutkan dengan adat kampusku yaitu micro teaching, KKN-PPL, dan juga last chance di hidup mati kita di ruang ujian pendadaran skripsi.

kalo OSPEK si have fun aja ya, sekarang kampusku penuh cinta yang gak ada lagi plonco2 an. tapi titik aman pertama dengan berkostum hitam putih sebagai menjadi mahasiswa kependidikan adalah mengantongi tiket micro teaching untuk bisa praktek ngajar di sekolah2. perjuangannya lumayan juga, terjal! bayangkan sekali dalam seminggu kita presentasi atau simulasi pengajaran di kelas. yang pada saat itu juga kita akan di jejali dengan berbagai komponen pengajaran kayak pembuatan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), SILABUS,media pembelajaran atau kalo bisa PROTA dan PROSEM. wew! dan bagi kalian mahasiswa yang berambut gondrong dan penggemar celana anti kemapanan (jeans belel) di mohon dengan sangat tidak terhormat untuk segera bertranformasi layaknya seorang GURU yang akan di Gugu dan di tiRU. seandainya tidak lulus micro teaching dipastikan akan lebih lama tinggal di kampus karna kalo tidak mengantongi nilai min B maka dipastikan tidak bisa lolos jadi guru praktikan dan artinya harus mengulang taon depan dan tentu itu sangat tidak menyenangkan. micro adalah mata kuliah prasayarat KKN-PPL, gak lulus micro ya gak dapet tiket KKN-PPL, intinya se gitu. dan begitulah selanjutnya kalo kita berhasil lulus mikro, kita akan semakin familiar dengan bersragam hitam-putih selama 2,5 bulan menjadi guru praktikan.

dan akhirnya, sragam hitam-putih akan dipakai pada saat pendadaran alias ujian skripsi. inilah titik aman terakhir dimana mahasiswa pada pucat pasi, berkeringat dingin menenteng seabreg poto kopi skripsi dan menyiapkan power point sebagus2 nya untuk bisa menyandang gelar sarjana. dan udah deh pake toga.. HORE...!!! hehehe belon kale dut..

2 komentar:

Mokhamad Rifqie mengatakan...

wah memang berat perjuangan jadi seorang guru...

hehehehehe, tetap semangat ya buk...

sidiq nugroho mengatakan...

bener kan bayanganku...
kalo dah pake hitem putih....tinggal satu kalimat: "selamat pagi bu guru...."
ha2...