nyanyian bocah yatim-piatu

kawan.. siang ini masih saja garang, selepas acara keluarga yang berlangsung saat itu, terpekik kami dengan berita mengejutkan bahwa salah seorang bu lik jauh ku meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang di deritanya selama bertahun-tahun.

nanar kami tatap cahaya siang yang menyala-nyala siang itu. bukan karna kami tak ikhlas melepas kepergiannya keharibaan Yang Kuasa, tetapi bayangan kami tertuju kepada 4 sepupu jauh kami. apa yang terjadi pada 4 bocah kecil itu kini benar-benar menghancurkan hati kami. belum selang beberapa tahun ketika si sulung masih sangat belia, ia telah ditinggal pergi ayahanda tercintanya. dengan ekonomi yang pas-pasan ia tetap menjadi sang juara, turut membantu sang ibunda membesarkan ketiga adik tercinta. kini, ia masuk universitas kira-kira tahun kedua, anak kedua beranjak remaja, usianya mungkin belasan, dan ia masuk sekolah favorit. anak ketiga, ia baru saja menyelesaikan tugas negara sekolah menengah pertama, siang itu ketika itu ketika ia hendak melepas rasa penat setelah ujian, ia mendapat kabar duka itu. sedangkan si bungsu, ia belum lagi mengenal ayahnya, rasanya belum cukup bekal kasih sayang ibundanya, ia telah yatim piatu saat ini kawan. mereka tak ada saudara dekat kecuali kami.

empat anak kecil ini bukan kisah buatan yang coba dikomersilkan. mereka ada di depan mata. dek... jangan putus asa, sepucuk asamu pupuk dan siramlah, bekal masa depanmu masih harus kau cari. Yakinlah setiap masalah yang kau hadapi saat ini, adalah yang akan menguatkanmu di masa depan. adik-adik.. aku bukanlah ahli terawang, tapi tau kah kau ... entah kenapa, di masa depan ku lihat kau akan menjadi orang-orang hebat. karna kau telah dihantam ujian-ujian yang menempamu dari sekarang...

Allahumaghfirlahaa, warhamhaa, wa 'afiiha , wa'fu 'anha...
teruntuk 4 sepupu jauhku tercinta
arsyad, upik, ilul dan hakim..
every clouds has a silver lining..
yang sabar, yang kuat...

dan sore itupun berubah haru yang membiru di hati kami...