Selasa, 18 Maret 2014

Ulang Tahun dan Sesosok Ibu

Tanggal 17 Maret seperti biasa menjadi hari renungan untukku, dan hari dimana ak menghujani diriku dengan hadiah (untukku sendiri). Aku tak akan banyak bercerita tentang aku yang payah, dimana dalam perenunganku ak berada dalam titik nol, dimana apa yang aku rencanakan banyak mengalami kegagalan. Akan tetapi dibalik kegagalan itu, Alloh juga telah memberiku banyak, banyak dan tak terhingga jumlahnya. Alhamdulillah.

Aku ingin bercerita tentang asal-usulku. Aku terlahir dari rahim sesosok ibu yang luar biasa aku kagumi. Kami adalah 6 bersaudara. Membesarkan 6 anak bukanlah perkara mudah bukan? aku sering melihat ibukku bangun paling awal dan tidur paling akhir. Hal yang sangat aku rindukan berhari - hari adalah akhir pekan dimana aku menemuinya, dan makan malam di meja makan kami, kemudian mendisukusikan banyak hal. Ibukku orang yang sangat terbuka, tak pernah keputusan kami beliau abaikan. Beliau sadar bahwa kami tlah tumbuh dewasa, dan kami diajarkannya bertanggung jawab terhadap apa yang kami putuskan.

Pernah suatu hari aku "mogok" dan putus asa terhadap kuliahku, begini kira-kira yang beliau katakan : Kalau kau ingin kaya bukan sekolah tempatnya, Sekolah menjadikanmu anak yang pandai dan berbudi, bukan memperkaya diri. Kalau kau ingin kaya lebih baik berdagang. Anakku tak ku wariskan tanah yang luas untuk bekalmu menapaki hidup. tetapi aku ingin kau jadi orang berpendidikan dan berakal. Menjadi kaya atau tidak (dari segi materi) adalah ukuran yang relatif. Banyak orang kaya yang tampak memiliki segalanya tapi ia masih slalu merasa kurang, sejatinya ia masih miskin anakku. Sekali lagi, Bukan Tanah luas yang akan ku wariskan, bekal pendidikanmu itulah warisanku, maka sekolahlah yang tinggi selagi kau mampu dan bapak ibumu sanggup. 
Ah ibu, kaulah oksigenku. sekali pernah dari sedikit dari gaji pertamaku aku sisihkan untuknya, dia bilang ibu senang karna anaknya mandiri, Dan merasa bahwa beliau tak pernah bisa membelikan apa-apa untuk anaknya. Ibu kau telah memberikan seluruh waktumu, duniamu, dan segalanya untuk anak-anakmu. Tak seujung kukupun kami mampu membalasnya. 

Doaku untuk ibuku : Ya Alloh Tuhanku, terimakasih bahwa ibu Asrifah Djumali adalah Ibukku. Terimakasih telah Engkau lahirkan hamba dari rahimNya yang mulia. Ya Alloh berikanlah ia selalu kesehatan dan umur panjang dan manfaat. Berikanlah ia pahala yang pantas atas dedikasinya sebagai ibu. Ya Alloh jikalau anak sholih dan sholihah mampu dijadikannya amal jariyah kelak, hamba sanggup menjadi saksi bahwa ia telah merawat anak-anaknya dengan baik, mendidiknya agar kami berjalan dijalanMu. Ya Alloh lindungilah selalu ibukku. Amin.

0 komentar: